CIPATUJAH, (KP).- Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Tasikmalaya kembali menggelar Promosi Wisata Pantai Cipatujah 2013 yang dipusatkan di Taman Pasanggrahan, Cipatujah Minggu (12/5).
Acara yang dibuka oleh Asda III kabupaten Tasikmalaya, H. Atik Sobari SH MH tersebut juga dimeriahkan dengan tiga agenda utama, yakni Balap Munding, Festival Layang-Layang dan Festival Burung Kicau Mania.
Kepala Disparbud Kabupaten Tasikmalaya, Drs. Nana Heryana MM, menyebutkan bahwa promosi wisata tersebut dimaksudkan untuk mengenalkan wisata Pantai Cipatujah ke masyarakat luas.
"Memang pantai Cipatujah sudah sejak lama menjadi tujuan para wisatawan, dan dengan agenda tahunan promosi wisata ini diharapkan mampu meningkatkan angka kunjungan wisatawan serta meningkatkan PAD dari aspek wisata" tegasnya.
Masih menurut Nana Heryana, selain itu pihaknya juga mengharapkan dengan adanya Balap Munding atau karapan kerbau, mampu merangsang para pehobi balap munding untuk kembali memunculkan budaya yang sudah pudar tersebut. "Kami berupaya mengangkat berbagai budaya yang muncul di masyarakat sekitar pesisir pantai Cipatujah ini. Selain untuk menjaga kelestarian budaya, juga diharapkan mampu menjadi daya tarik wisata" tambahnya.
Sayangnya, keberadaan kerbau di Cipatujah sudah sangat jarang. Bahkan dalam Karapan Munding tersebut, tercatat hanya 4 ekor kerbau saja yang disertakan balap. Sehingga budaya karapan kerbau di Cipatujah ini dikategorikan hampir punah, oleh beberapa tokoh Cipatujah.
Hal tersebut juga diungkapkan salah seorang tokoh Cipatujah yang juga wakil ketua Karang Taruna Kecamatan Cipatujah Uus Sukandi. Menurut Uus, banyak faktor yang menyebabkan budaya Balap Munding ini hampir punah.
"Faktor utamanya dikarenakan keberadaan kerbau itu sendiri yang sudah semakin jarang. Di Cipatujah ini, kerbau yang digunakan untuk karapan adalah kerbau yang biasa dipakai untuk membajak sawah, sudah mulai terganti oleh mesin traktor," kata Uus.
0 komentar:
Posting Komentar