CIPATUJAH, (KP).- Setelah lebih dari 3 bulan nelayan di pesisir pantai Kabupaten
Tasikmalaya bagian Selatan (Tasela) mengalami musim peceklik, beberapa
hari sebelum awal Ramadan, para nelayan kembali bisa berseri. Pasalnya,
setelah sekian lama menunggu, mereka kembali bisa mengalami musim panen
tepat dengan datangnya bulan Ramadan.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya,
yang juga nelayan asal Pamayangsari Desa Cikawungading, Kecamatan
Cipatujah, Dedi Mulyadi menerangkan, dalam beberapa hari terakhir ini
para nelayan dapat meningkatkan jumlah tangkapannya. “Seiring dengan
musim kemarau tahun ini tiba, ikan di pesisir laut selatan pun
bermunculan ke permukaan sehingga para nelayan dapat menangkapnya,”
terang Dedi.Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya,
Masih menurut Dedi, lemahnya teknologi para nelayan di Kabupaten Tasikmalaya yang hanya menggunakan perahu sederhana dengan cara tradisional, menjadikan penghasilan nelayan tergantung terhadap musim. Ketika musim kemarau tiba, makhluk hidup yang sangat kecil, yang menjadi bagian dari rantai makanan ikan-ikan muncul ke permukaan. “Maka ikan-ikan laut pun akan mengejar makanannya tersebut ke bagian permukaan, sehingga saat itulah para nelayan bisa menangkapnya dengan jaring-jaring. Dan itu biasa terjadi saat kemarau,” tambahnya.
Sementara seandainya para nelayan di pesisir Tasela diberikan perahu dengan teknologi yang memadai, maka Dedi menyebutkan kemungkinan besar para nelayan tersebut tidak harus menunggu dulu musim kemarau untuk sekedar memperoleh hasil tangkapan yang mencukupi kebutuhan hidupnya.
Terlepas dari kemampuan sarana teknologi yang memadai, para nelayan pun terpaksa mengatur strategi menangkap. Salah satunya, mereka terpaksa menangkap ikan pada waktu malam hari. Setiap sore para nelayan bersiap, dan berangkat ke laut, sementara mereka baru kembali ke daratan pada sekitar Subuh. Begitu pula pada bulan Ramadan ini, namun mereka tidak setiap hari melaut, mengingat kondisi badan yang harus tetap terjaga.
Pada musim panen kali ini, jenis ikan yang banyak ditangkap di antaranya ikan Cemot, ikan Lisong, ikan Tongkol, ikan Kembung dan ikan Cakalang atau sejenis Tuna tapi kecil. Bahkan untuk ikan Cemot, setiap harinya dihasilkan sekitar 4 sampai 6 kuintal, berdasarkan yang tercatat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pamayangsari.
Berdasarkan perkiraan para nelayan, musim ikan ini akan berlangsung sampai sekitar bulan September, selama tidak turun hujan di sekitar pesisir. E-50***
Sumber: http://www.kabar-priangan.com/news/detail/5503
0 komentar:
Posting Komentar