Kiri : Pak Nono Suryono dan rekan |
Jalan-jalan di Objek Wisata
Pantai Cipatujah, belum lengkap rasanya jika tidak melihat penangkaran
penyu Lekang yang letaknya tidak jauh dari pintu masuk ke area objek
wisata ini. disana ada sebuah penagkaran Penyu lekang yang dikelola
secara Swadaya oleh masyarakat setempat yang peduli terhadap kelestarian
Penyu langka ini. sebut saja Pak Nono, salah satu pelopor pengakaran
ini yang secara sukarelawan tanpa pengharapan yang lebih mencoba untuk
mempertahankan kelestarian Jenis Penyu Lekang di Wilayah Pantai
Cipatujah.
Pak Nono yang dibantu oleh tiga
rekannya yaitu A.supriyadi, jumanik dan endang supendi telah 2 tahun
menjalankan prosesi penangkaran Penyu Lekang di pesisir pantai
Cipatujah. dengan biaya pas-pasan mereka terus mempertahankan
kelestarian penyu Lekang yang ada diwilayah pesisir pantai
Cipatujah."Kami berharap ada pihak-pihak terkait yang dapat membantu
kami, baik dari segi pengetahuan tentang Penyu lekang ini ataupun dari
segi materi yang bisa menunjang sarana dan prasarana untuk penangkaran.
Karena kami masih banyak sekali kekurangan." Harap Pak Nono ketika
bertemu dengan Nuansa Metro.
Di Wilayah Pantai Cipatujah memang baru ditemukan satu jenis Penyu yang sering bertelur disini. yaitu Jenis Penyu lekang yang dalam bahasa latinnya lebih dikenal dengan sebutan "Olive Ridley turtle". Jenis Penyu ini memang hampir Punah oleh Keserakahan manusia. dimana Batok Penyu dapat dijadikan hiasan yang mempunyai nilai jual juga telur dan dagingnya konon menurut cerita dapat dijadikan obat.
Nono dan rekan-rekannya dengan
sabar menjaga dan merawat Penyu-penyu yang ada di Penangkaran, walau
beban biaya perawatan harus mereka keluarkan secara bersamaan dari
kantong masing-masing. Sekarang ini, di Penangkaran Pak Nono sudah ada
seratus ekor Penyu Lekang berusia 5 bulan. dan setiap harinya mereka
harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 30.000 perhari untuk memberi makan
penyu-penyu tersebut.
"Dari Usia 0-100 hari biaya pakan
Penyu paling sedikit Rp. 30 ribu. belum biaya listrik dan sarana
lainnya. tapi Alhamdulillah, walau semua itu dari swadaya, kami berusaha
untuk bertahan" Sambung Nono dengan semangat. "Bangunan ini adalah
salah satu bantuan yang telah diberikan Pemerintah kepada kami dalam
mengelola Penangkaran Penyu lekang di Pantai Cipatujah. Dan atas usaha
juga bantuan Pak Kuwu (Kepala Desa Cipatujah-Red), alhamdulillah kamipun
sekarang memiliki tempat permanen ini. Baik untuk tempat penetasan
sampai Bak Penampungan Penyu. Namun kami masih memiliki beberapa
kendala. Pagar bangunan bagian atas yang tidak tertutup rapi sering
naiki pencuri. Sejak April hingga Agustus kemarin, terhitung 20 Ekor
Penyu Hilang dari Bak penampungan. Kami berharap pihak pemerintah
terkait ataupun Swadaya yang lain sekiranya dapat bersama-sama
bergandengan tangan dalam pelestarian Penyu, bersama-sama
mensosialisasikan kelestarian Penyu Di sepanjang Pantai Cipatujah,
sehingga masyarakat tahu akan pentingnya kelestarian ekosistem hewani."
Harap Nono.
Berbeda dengan tempat penangkaran
lainnya, ditempat penangkaran Pak Nono ini, setiap pengunjung tidak
diperbolehkan mengambil, membawa ataupun meminta baik itu telur penyu
ataupun penyu yang masih kecil, walau dengan alasan apapun. “Kami hanya
ingin mencerminkan kedisiplinan akan kecintaan kami kepada Penyu-penyu
ini. Bukan kami tidak mau memberi siapapun yang meminta. Baik itu
keluarga ataupun orang lain. Kami hanya berharap masyrakat tahu akan
pentingnya pelestarian penyu-penyu ini. Toh ketika penyu-penyu ini sudah
Dewasa nanti dan akan bertelur mereka akan kembali ke pantai dimana
mereka dilepaskan. Jadi siapapun dan dengan dalih apapun, Baik itu telur
ataupun Penyu yang ada di Penangkaran kami, tidak dibenarkan untuk
dibawa pulang ataupun diperjual belikan.” Tegas Nono menjelaskan.
Berbeda sekali dengan
penangkaran ditempat lainnya. Sudah barang tentu jika ada rekan atau
saudara yang meminta pasti tidak akan terlewatkan, alias didapatkan. Apa
lagi jika ada yang mau membeli.. Hah, siapa tahan.. tapi semoga tidak
terjadi disepanjang pantai Cipatujah. Wah, sikap seperti Pak Nono dan
rekan-rekannya patut ditiru oleh Penagkaran-penangkaran lainnya. Agar
pelestarian Penyu bisa kembali Normal untuk Ekosistem laut kita.
Tak banyak orang seperti Pak Nono
dan rekan-rekannya ini. Seandainya Pemerintah daerah dan Instansi
terkait dapat dengan sigap dalam mendukung gerakan peduli alam (Flora
Lestari) dan Hewani (Fauna Lestari) seperti yang dilakukan Pak Nono DKK,
tentunya keseimbangan alam akan terus terjaga. Tidak hanya
penangkaran penyu, Pak Nono Pun sangat peduli dengan keberadaan segala
jenis Pohon pantai. seperti Mangrouf ataupun Jenis Pohon Utailo yang
hampir punah disepanjang pantai Cipatujah. Padahal kedua jenis pohon ini
sangat penting untuk menjaga hempasan ombak yang mengikis daratan
(Abrasi-Red). Dan salah satu pohon yang sudah jarang ditemui adalah
jenis tanaman Utalio. Tanaman Utalio ini tidak hanya sebagai tanaman
pantai, namun buah tanaman ini dapat dikelola menjadi bahan Bio Solar
yang dapat meningkatkan sumber daya manusia disepanjang pantai
Cipatujah.
Tentunya semua yang dilakukan Pak
Nono dan kawan-kawannya akan lebih berarti lagi jika masyarakat sekitar
pantai Cipatuah mendukung pergerakannya. Demi kelangsungan hidup
ekosistem dan kelestarian alam. Pak Nono pun sangat berterima kasih
kepada Pak Kuwu (Kepala Desa Cipatujah) yang telah mendukung
pergerakannya ini, namun terlepas daripada itu semua, Pak Nono pun
berharap Pihak Pemerintah dan Instansi terkait dapat memberikan arahan
dan pelatihan kepada Tim-nya untuk semakin mengedepankan profesionalisme
dalam pengembangan penangkaran Penyu Lekang yang ada di Wilayah Pantai
Cipatujah. Pak Nono berharap mempunyai akuarium raksasa yang dapat
menampung Penyu yang siap dilepas kepantai. Sehingga masyarakat ataupun
pengunjung baik domestik ataupun mancanegara dapat bersama-sama
menyaksikan dan merasakan detik-detik pelepasan Penyu Lekang ke pantai
lepas. Semoga harapan ini dapat segera Terwujud. (Ly & Tim)
3 komentar:
sing seur tuh info tentang cipatujah na sing lengkap
sing seur tuh info tentang cipatujah na sing lengkap
satuju
Posting Komentar