TASIKMALAYA, TRIBUN – Debu vulkanik yang disemburkan Gunung Merapi, Yogyakarta, ternyata sampai ke pesisir Pantai Cipatujah, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Hingga Rabu (27/10) siang, warga setempat masih membersihkan barang-barang yang terkena debu sangat halus tersebut.
"Tidak menyangka debunya sampai ke sini, meskipun tidak tebal. Tapi terlihat menempel di mobil, genting rumah dan dedaunan," ujar Agus (45), warga Kampung Azilah, Desa Ciheras, Cipatujah. Menurutnya, abu tersebut turun mulai sekitar pukul 21.00 Selasa (26/10) malam.
Debu yang sangat halus tersebut, mengundang kekhawatiran warga akan serangan penyakit batuk-batuk serta sesak nafas. Debu-debu tersebut juga masuk ke dalam sumber-sumber mata air warga. “Sumur dan mata air yang biasa digunakan warga juga terkena debu. Namun karena tidak ada alternatif lain, air tersebut masih tetap digunakan,” ungkap Agus.
Camat Cipatujah, Najmudin Aziz, mengatakan, kendati wilayahnya sempat terkena debu vulkanik Gunung Merapi, tetapi kadarnya tidak terlalu banyak. “Memang terlihat di genting maupun mobil yang parkir lama. Namun begitu, saya sudah mengingatkan warga agar tetap waspada,” ujarnya.
Pihaknya pun berencana akan meminta bantuan pengadaan masker dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya. Hal itu untuk menjaga kemungkinan terjadi letusan susulan dan bukan tidak mungkin debu vulkaniknya akan sampai lagi ke Cipatujah. “Ya untuk berjaga-jaga, akan diusahakan pengadaan masker untuk masyarakat,” katanya.
Sumber: http://www.tribunjabar.co.id/read/artikel/32826/debu-merapi-guyur-kawasan-pantai-cipatujah
"Tidak menyangka debunya sampai ke sini, meskipun tidak tebal. Tapi terlihat menempel di mobil, genting rumah dan dedaunan," ujar Agus (45), warga Kampung Azilah, Desa Ciheras, Cipatujah. Menurutnya, abu tersebut turun mulai sekitar pukul 21.00 Selasa (26/10) malam.
Debu yang sangat halus tersebut, mengundang kekhawatiran warga akan serangan penyakit batuk-batuk serta sesak nafas. Debu-debu tersebut juga masuk ke dalam sumber-sumber mata air warga. “Sumur dan mata air yang biasa digunakan warga juga terkena debu. Namun karena tidak ada alternatif lain, air tersebut masih tetap digunakan,” ungkap Agus.
Camat Cipatujah, Najmudin Aziz, mengatakan, kendati wilayahnya sempat terkena debu vulkanik Gunung Merapi, tetapi kadarnya tidak terlalu banyak. “Memang terlihat di genting maupun mobil yang parkir lama. Namun begitu, saya sudah mengingatkan warga agar tetap waspada,” ujarnya.
Pihaknya pun berencana akan meminta bantuan pengadaan masker dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya. Hal itu untuk menjaga kemungkinan terjadi letusan susulan dan bukan tidak mungkin debu vulkaniknya akan sampai lagi ke Cipatujah. “Ya untuk berjaga-jaga, akan diusahakan pengadaan masker untuk masyarakat,” katanya.
Sumber: http://www.tribunjabar.co.id/read/artikel/32826/debu-merapi-guyur-kawasan-pantai-cipatujah
0 komentar:
Posting Komentar