KabarIndonesia - Sedikitnya 54 tokoh masyarakat Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (24/10) menggagas pembentukan daerah otonom baru, yakni Kabupaten Tasikmalaya Selatan (Tasela). Alasannya, karena wilayah Kabupaten Tasikmalaya terlalu gemuk dengan penduduk 1,7 juta dan terlalu luas, sehingga proses pembangunan tidak merata, serta bergerak lamban.
“Jika daerah otonom Tasela terbentuk, maka diharapkan akan terjadi proses percepatan pembangunan di daerah selatan, mulai dari Kecamatan Pancatengah, Cikatomas, Cikalong, Cipatujah, Culamega, Bantarkalong, Karangnunggal, Bojongasih, Cibalong, Patungponten, Taraju, Sodonghilir dan Bojonggambir,” ungkap Ending Supratman.
Para tokoh yang hadir dalam pertemuan itu di Imah Sunda, Cibeureum, Desa Simpang, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, mulai dari ulama, pemuda, pengusaha, Kepala Desa, dan beberapa anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya, seperti Subarna, O. Soleh SH, Hidayat Muslim, Demi Hamzah, Andi Sulanjani ST, dan Ade Anwas.
Pertemuann itu menghasilkan tim perumus persiapan pembentukan daerah otonom baru Tasela dan tim inisiator yang terdiri dari Yayan Kusmayadi, Ending Supratman, Rahmat, Drs. Ii Ruhimat, Agung Ilham S, Idid Suradi, Asep Saepuloh, Dedih dan Ujang Yusup Maulana.
Pembentukan Tasela merupakan rangakaian daerah Jabar bagian selatan yang ingin memisahkan diri, seperti Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Garut Selatan, Kabupaten Palabuhanratu dan Cianjur Selatan. Tiga usulan yang sudah dibahas serius, yaitu Kabupaten Pangandaran, Garut Selatan, dan Palabuhanratu.
Suryaman dari Forum Jabar Selatan, upaya pembentukan daerah otonom di Tasela merupakan langkah bersama dalam memajukan Jabar bagian selatan.
“Selama ini, daerah Jabar bagian selatan mengalami ketertinggalan yang cukup jauh. Langkah pembentukan daerah otonom sebagai bagian percepatan pembangunan di Jabar bagian selatan," katanya.
“Jika daerah otonom Tasela terbentuk, maka diharapkan akan terjadi proses percepatan pembangunan di daerah selatan, mulai dari Kecamatan Pancatengah, Cikatomas, Cikalong, Cipatujah, Culamega, Bantarkalong, Karangnunggal, Bojongasih, Cibalong, Patungponten, Taraju, Sodonghilir dan Bojonggambir,” ungkap Ending Supratman.
Para tokoh yang hadir dalam pertemuan itu di Imah Sunda, Cibeureum, Desa Simpang, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, mulai dari ulama, pemuda, pengusaha, Kepala Desa, dan beberapa anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya, seperti Subarna, O. Soleh SH, Hidayat Muslim, Demi Hamzah, Andi Sulanjani ST, dan Ade Anwas.
Pertemuann itu menghasilkan tim perumus persiapan pembentukan daerah otonom baru Tasela dan tim inisiator yang terdiri dari Yayan Kusmayadi, Ending Supratman, Rahmat, Drs. Ii Ruhimat, Agung Ilham S, Idid Suradi, Asep Saepuloh, Dedih dan Ujang Yusup Maulana.
Pembentukan Tasela merupakan rangakaian daerah Jabar bagian selatan yang ingin memisahkan diri, seperti Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Garut Selatan, Kabupaten Palabuhanratu dan Cianjur Selatan. Tiga usulan yang sudah dibahas serius, yaitu Kabupaten Pangandaran, Garut Selatan, dan Palabuhanratu.
Suryaman dari Forum Jabar Selatan, upaya pembentukan daerah otonom di Tasela merupakan langkah bersama dalam memajukan Jabar bagian selatan.
“Selama ini, daerah Jabar bagian selatan mengalami ketertinggalan yang cukup jauh. Langkah pembentukan daerah otonom sebagai bagian percepatan pembangunan di Jabar bagian selatan," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar